Rabu, 09 Maret 2011

Pencemaran lingkungan

Laporan kuliah lapang                                    Hari/tanggal : Kamis, 31 Desember 2009
M.A. Dendrologi                                              Waktu          : 08.00 - selesai

LAPORAN KULIAH LAPANG DENDROLOGI
DI KEBUN RAYA BOGOR


Disusun Oleh :
Davidia Intan Permata Yahdi
E34080077

Asisten :
1.                    Ifki                             
2.                    Retno  
3.                    Aris                 
4.                    Ibel
5.                    Heru   


Dosen Pembimbing :
Ir. Iwan Hilwan, MS





Laboratorium Ekologi Hutan
Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
2010


PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
            Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kawasan yang ditunjuk  pemerintah sebagai pusat konservasi di Indonesia, yang berpusat di kota Bogor, Jawa Barat. Kawasan dibuat atau didirikan untuk menampung atau mengoleksi tumbuhan tropis dataran rendah yang beriklim basah.
                Kebun Raya Bogor memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, penelitian, pariwisata, dan lain-lain.
B.      TUJUAN
Adapun tujuan Fieldtrip ke Kebun Raya Bogor adalah :
-          Mengetahui morfologi  akar, batang dan daun dari pohon
-          Mengetahui informasi tentang sejarah Kebun Raya Bogor

HASIL
A.      SEJARAH KRB
Kebun Raya Bogor didirikan pada tanggal 18 Mei 1817 dan di prakarsai oleh botanis dari Jerman bernama Prof. C. G. C Reinwhrdt. Kawasan Kebun Raya Bogor awalnya memiliki luas 47 ha, namun setelah ada pengembangan koleksi luas menjadi 87 ha. Adapun tujuan dari pembangunan Kebun Raya Bogor adalah sebagai sarana koleksi tumbuhan tropika dataran rendah beriklim basah. Kebun Raya Bogor terletak di pusat kota Bogor dan dengan ketinggian 260 mdpl dengan jenis iklim A. Jumlah koleksi  per Januari 2006 terdapat sekitar 222 famili, 1257 marga dan 3423 spesies.
Selain Kebun Raya Bogor terdapat juga cabang-cabang Kebun Raya lainnya di Indonesia seperti
1.       Kebun raya Cibodas
Didirikan pada tahun 1852 dengan luas 120 ha dan berada di kabupaten Cianjur di ketinggian 1400 m dpl yang memiliki fungsi sebagai sarana koleksi tumbuhan hutan tropika pegunungan dan sub tropis.
2.       Kebun Raya Pasuruan
Didirikan pada tahun 1941 dengan luas 87 ha dan terletak di Purwodadi di ketinggian 250 m dpl yang berfungsi sebagai sarana koleksi tumbuhan tropika dataran rendah iklim kering.
3.       Kebun Raya Eka Karya
Didirikan pada tahun 1959 dengan luas 159,4 ha dan terletak di Bali di ketinggian 1400m dpl yang berfungsi sebagai koleksi tumbuhan tropika pegunungan iklim kering.










B.      Jenis Pohon yang di Kunjungi
Suku Fabaceae
1.    Kempas (koompasia excelsa)
Ciri khas : Batang silindris, pohonnya tinggi, berbanir menyebar dan berbentuk pipih, jenis ini dilindungi karena di hutan alam pohon ini digunakan sebagai sarang lebah madu hutan di Kalimantan, 1 pohon kempas yang banyak digelayuti sarang lebah madu hutan dapat menghasilkan madu sebanyak 300 liter. Jika ditebang kayu ini dapat menyebabkan mata gergaji menjadi tumpul karena di dalam kayu kempas terdapat kristal-kristal.

2.    Asam Londo (Pittecellobium dulce)
Ciri khas: Batang berwarna putih, warna buah dari pohon ini adalah putih dan berukuran kecil, daunnya pun berukuran kecil sehingga tanaman ini sering dijadikan tanaman peneduh karena buahnya kecil sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
3.    Merbau (Intsia bijuga)
Ciri khas: Kulit mengelupas seperti pada Agathis, berbanir papan, masuk ke dalam kayu komersil. Pohon ini disebut juga pohon besi sebab kayunya kuat. Banyak tumbuh di daerah Papua.
4.    Angsana, Sono Kembang, Kayu Merah (Pterocarpus indicus)
Ciri khas: Tumbuh sejak tahun 1844, bunga sayap, diperbanyak dengan stek tunas, akar menyatu (untuk mengurangi kehilangan unsur hara), berfungsi sebagai peneduh.
5.    Entada (Bauhinnia winitii craib)
Ciri khas :Tumbuhan liana yang masuk kedalam suku fabaceae, berasal dari Thailand
6.    Sindur ( Sindura siamensis)
Ciri khas: Batang bergetah merah, berbanir, buahnya berduri bulat. Sindur ini memiliki pohon yang tinggi, besar dan silindris. Pohon ini memiliki batang berwarna hitam namun kekuatannya tidak sekuat kayu ulin.

7.    Sindur (Sindura bruggemanni)
Ciri khas: Buah tapak setan berbentuk pipih,berduri. Sindur ini memiliki buah berbentuk pipih, berduri, dan bergetah. Buah ini termasuk buah legum dan buah ini disebut juga buah tapak setan (bentuknya menyeramkan).
8.    Saga pohon (Adenanthera palonica)
Ciri Khas: Daunnya untuk obat sariawan
9.    Gayam ( Inocarpus fagiferus)
Ciri khas: Famili ini adalah satu-satunya dari suku fabaceae yang memiliki komposisi daun tunggal. Pohon ini memiliki batang berlekuk dan beberapa buah dari species ini bisa dimakan (edibel).

Suku Myrtaceae

10.      Ampupu ( Eucalyptus deglupta)
Ciri khas: Jika daunnya disuling akan menghasilkan minyak eucaliptus atau minyak ampupu (eucalyptus oil). Daun berbentuk lanset dan bila diremas daun beraroma mirip kayu putih. Pada umumnya pohon ini memiliki batang lurus tapi ada beberapa pohon yang di bagian batang utamanya terdapat benjolan, hal ini disebabkan karena serat pada batang ini terpilin. Pohon ini tersebar di Nusa Tenggara Timur sampai Papua dan Utara Australia. Pohon ini juga biasa dijadikan tempat tinggal oleh satwa Koala.
11.      Salam ( Eugenia polyantha)
Daun dari jenis ini bermanfaat untuk bumbu dapur. Buah seperti buah buni dan bisa dimakan sehingga pohon ini banyak mengundang burung-burung ataupun primata. Kayunya minimal digunakan sebagai kayu bakar.
Suku Pandanaceae
12.      Pandan-pandanan ( Pandanus Sp.)
Ciri khas: Famili Pandanaceae, akar tunjang. Tanaman pandan biasanya digunakansebagai bahan anyaman serta bumbu masak.
13.      Keben ( Barringtonia asiatica)
Ciri khas: Di temukan di hutan pantai, memiliki daun duduk, buahnya mirip seperti lampion.
Suku Sonneratia
14.      Pedada (Sonneratia caseolaris)
Ciri khas: Daunnya tebal, tangkai atau tulang daun dari jenis ini berwarna merah jambu. Daun opposite, Buahnya bulat, bisa dimakan, dan daun kelopaknya berbentuk seperti bintang sherif. Akarnya berbentuk pasak berupa akar nafas dan sangat lentur karena mengandung gabus. Habitus asli dari jenis ini adalah di hutan mangrove. Buah berbentuk bulat dan bisa dimakan.
15.      Benuang laki atau kayu mas (Duabanga moluccana)
Ciri khas: Daunnya berhadapan, daunnya marginal veint

Suku : Dilleniaceae
16.      Sempur ataiu pohon perempuan ( Simpur dilleniaceae)
Daunnya bergerigi, memiliki ciri-ciri daun penumpu besar, mudah rontok,dan meninggalkan bekas. Buahnya bisa dimakan dan memiliki rasa asam. Bentuk buah seperti buah jeruk. Jika batang pohon ini dilukai/disayat maka akan menimbulkan bunyi berdesis oleh karena itu jenis ini disebut juga pohon perempuan.


Suku Ebenaceae
17.   Bisbul (Diospyros philipensis)
Buah mentega, sebagai pohon peneduh.
Suku Arecaceae
18.    Palem-paleman (



























III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1    Kesimpulan
           
        Kebun Raya Bogor merupakan salah satu pusat konservasi di Indonesia yang didirikan sebagai sarana koleksi tumbuhan tropis dataran rendah yang beriklim basah. Kawasan ini sangat membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penilitian, dan juga dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata.
            Kebun raya umumnya ternyata  berada di wilayah pegunungan  memiliki topografi yang bagus sehingga memiliki pemandangan yang lebih indah dibandingkan kebun raya yang berada di kawasan dataran rendah.
            Beberapa suku tumbuh-tumbuhan yang dijumpai saat diadakan kuliah lapang adalah suku fabaceae, myrtaceae ( jambu-jambuan ), pandanaceae (marga pandanus), arecaceae (palmae), rubiaceae (kopi-kopian), apocynaceae, sapotaceae, myristicaceae, sterculiaceae, bombacaceae, clusiaceae,  anacardiaceae, dipterocarpaceae, thymelaeaceae, casuarinaceae, burseraceae, nimpheaceae, dan suku annonaceae.


III.2    Saran

            Keberadaan Kebun Raya Bogor harus tetap dipertahankan dan dilestarikan karena merupakan pusat konservasi yang mempunyai peran penting dalam kelestarian tumbuhan. Keberadaan jenis- jenis pohon yang ada di Kebun Raya Bogor harus dijaga agar terjamin kelestariannya. Perlunya ada penambahan jenis koleksi, keamanan serta tata tertib bagi para pengunjung hendaknya menjadi salah satu perhatian khusus dari pengelola agar tidak ada kerusakan yang fatal terhadap kelestarian koleksi pohon.Papan interpretasi pada setiap pohon hendaknya diperhatikan juga agar pengunjung lebih mengerti tentang macam- macam koleksi pohon di Kebun Raya Bogor.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar