Kamis, 28 Juli 2011

Seharusnya Kita

terlanjur hatiku terpaut padamu
terpaut dengan hati yang harusnya bukan untukku
hati tak bisa berdusta
bahwa aku tak bahagia denganmu
aku ingin pilih yang lain
pilih hati yang menyayangiku seutuhnya
tak ku dapatkan itu darimu
aku harus kemana??
berlari???
tidak....
memang seharusnya kita tak bersama lagi

Rabu, 27 Juli 2011

satu jam saja

Satu jam saja
aku bisa menyukaimu
bisa terpesona olehmu
bisa buta karena cintaku
bisa berlari sekencang pesawat jet
bisa dandan secantik barbie
bisa menangis kencang mengalahkan petir
bisa gila tanpa melihatmu satu detik saja
dan aku bisa mencintaimu melebihi apapun

Show Your Voice

kerrrrr...
nasssiiii....
tahu...tahu...
ayam..ayam..
baso...baso...
kopi dua ribu...
bersautan dengan alunan vokal yang berbeda
15 jam terdengar begitu akrab
saat ku pejamkan mata
terbayang apa yang terjadi pada diriku
jika aku seperti mereka
pindah dari satu kereta
ke kereta lain...
syukurku pada Mu
atas kenikmatan ini

Senin, 25 Juli 2011

Dalam diam Ku melihatmu

Hatiku terpaut
Terpaut oleh sikapmu
Sikap yang tak mampu aku jelaskan
Sikap yang tak bisa aku pahami
Nafasku tersengal
Saat aku menatapmu
Meski tatapan itu tersembunyi
Aku cukup senang
Senang melihatmu dengan diam-diam
Aku mengagumimu
Dengan keterbatasanmu dan kelebihanmu
Aku menyukaimu
Karena keanehanmu
Itulah apa yang aku rasakan saat ini..

Penyesalan

Aku terdiam
termenung merasakan semuanya
aku tahu
ini tidak boleh aku lakukan
tapi apa
hati ini tak dapat aku bendung
rasa hati menginginkannya
ingin ku memilikimu lagi
gak mungkin
rasa benci itu mengalahkan semua
benci itu lebih besar dari cintaku
maafkan aku
telah lukai hatimu
penyesalanku berlabuh pada rasa sakitmu


Cerita Pagi

pagi yang cerah
peluang pun ada di depan mata
namun ku tak mengerti apa yang harus aku lakukan
terdiam,menunggu dan pasrah
ku ambil sebuah peluang
namun apa yang kudapat
hanya kata yang menusuk hati
ahhh...itu bukan salahnya
hanya salahku tak menjelaskannya 

Minggu, 24 Juli 2011

Gelap

Lihat ke depan
Tak terlihat apapun
hanya hitam kelam didepanku
kuinginkan putih datang diantara hitam
kucari dan kucari
tak kudapatkan
apa yang harus kulakukan
lari???
atau sembunyi


Sepenggal Kisah

Aku adalah anak berusia 12 tahun yang dilahirkan dari ayah dan ibu yang selalu menyayangiku. Anak pertama dari 3 bersaudara,aku merasa sebagai anak yang kurang beruntung karena aku hanya dilahirkan di keluarga yang sangat sederhana, tapi aku selalu bersyukur karena perhatian mereka selalu untuk anak-anaknya. Sempat dalam benakku menyalahkan mereka karena ketidakberuntungan ini,tapi aku sadar bahwa sang pencipta mempunyai rencana sendiri untuk aku.

Itulah diriku yang selalu mengeluh dengan keadaannku, sampai suatu hari penyesalan dilahirkan muncul kembali. Saat aku masuk ke Sekolah menengah pertama (SMP) aku harus berkorban untuk jauh dari kedua orangtuaku, anak yang masih ingusan harus berpisah dengan ayah dan ibunya,keluargaku di ganggu oleh orang gila sehingga nyawa kta pun terancam.

"nak kamu harus bisa hidup sendiri ya disini" ayahku berkata
"knapa?"
"situasinya seperti ini jadi adik dan ibumu harus pindah ke rumah nenek sementara waktu"
"aku gak mau"

teriakku di depan ayah, aku tidak mau jauh dari mereka.

"tapi ini keputusan yang terbaik nak,kamu akan tinggal dirumah guru SD kamu yang dekat dengan SMP mu"
"ayah kemana???"
"Ayah akan pulang balik dari rumah nenek kesini"
"aku tidurnya gimana?"
"kamu tidur dikamar anak guru SD kamu"
"aku takut ayah"(sambil menangis)
"kamu harus jadi anak yang kuat, hidup ini tidak selalu sesuai dengan apa yang kita ingiinkan,kita harus tetap bersyukur dengan semua ini. Masalah akan selalu muncul didalam hidup kita,tapi kita harus bisa menghadapinya dan dengan ikhlas"
"iya"

Aku hanya mengucapkan kata iya tapi aku tidak mengerti dengan semua, aku hanya tahu bahwa aku akan tinggal sendiri saat ini.

Keesokan harinya aku siap berangkat kerumah guru SD ku itu, ibuku hanya tertunduk menahan tangisnya.Sesampainya dirumah itu, rumah yang menghantu aku selama 2 hari ini. Begitu cepat perubahan hidupku,sesak di dadaku ketika mencium tangan ayahku seraya berkata kamu hati-hati ya nak.

Malam pertama aku tidak bisa tidur, yang aku lakukan hanya menangis. Selama 1 bulan hanya itu yang aku lakukan, hidupku serasa menjadi anak yang dibuang oleh orang tuanya, walaupun setiap minggu ayahku selalu mengunjungiku. Satu bulan berlalu aku tidak betah tinggal disitu, akhirnya aku dipindahkan oleh ayahku ke asrama sekolahku. Ruangan 1X 2 m menjadi tempat tidurku, setiap pagi aku membantu ibu penjaga membuat gado-gado untuk dijual dikantin sekolah,disini aku merasa agak senang karena ibu penjaga punya anak kecil yang lucu. Aku ingin semuanya berakhir tapi aku hanya bisa berdoa. 

Tiga bulan berlalu, aku sudah bisa pulang dan ibuku pun telah kembali dari rumah nenek. Tapi penderitaan pun tidak berakhir, orang gila itu masih tetap mengusik ketenangan keluargaku. Sendal dibuang, tiba-tiba masuk kerumah itulah yang terus dilakukan orang gila itu. Ayahku sudah menawarkan pengobatan kepada keluarganya, tapi ditolak mentah-mentah karena mereka menganggap anaknya baik-baik saja. Tapi ayahku tidak meyerah begitu saja, akhirnya keluarganya bisa mengerti dan orang gila itu dapat dibawa berobat.
Setelah setengah tahun hidupku bisa normal kembali tanpa dihantui rasa ketakutan.

Gumpalan Es

Gumpalan es mencair
lalu apa???
menetes???
Atau terbendung??
entahlah...
hanya bayangan yang tahu..
apakah kau tahu..
siapa penyebabnya??
entahlah..
aku tak tahu juga...
biarkan...
berjalan seperti kemauannya...
tapi aku tak mau...